Semangat juang dan tekad baja terpancar dari wajah delapan atlet taekwondo Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan berlaga di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2025 di Semarang, Jawa Tengah.
Bagi NTT, keberangkatan delapan atlet muda ini bukan sekadar agenda rutin tahunan. POMNAS 2025 menjadi ajang uji nyali, ambisi, sekaligus momentum menuju PON 2028, ajang olahraga paling bergengsi di tanah air, yang akan digelar di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Di pundak mereka tersimpan harapan besar ribuan insan taekwondo NTT yang telah lama bermimpi besar.
Latihan Terpusat, Persiapan Lima Bulan Penuh
Pelatih Dosen Pendidikan dan Latihan Daerah (PPLD) Dojang NTT, Sukwen Nim Rocky Lay, menyampaikan bahwa seluruh atlet sudah menjalani persiapan panjang dan terukur.
“Sejak awal Mei lalu kami melakukan latihan intensif di PPLD Dojang NTT. Fokusnya tidak hanya fisik dan teknik, tetapi juga mental bertanding agar siap menghadapi tekanan kompetisi nasional,” ujar Rocky saat ditemui di Kupang, Rabu (17/9/2025).
Selama lima bulan, program latihan mencakup sparring rutin, penguatan fisik, latihan taktik, hingga simulasi pertandingan.
Menurut Rocky, disiplin dan motivasi para atlet terus menunjukkan peningkatan yang luar biasa. “Kami tidak mengejar medali semata, tetapi pencapaian sportivitas tinggi, supaya setiap atlet merasa dalam kondisi siap tempur,” tegasnya.
Mahasiswa Pilihan dari Empat Kampus Besar
Delapan atlet yang akan berlaga di Semarang ini merupakan mahasiswa pilihan dari berbagai perguruan tinggi ternama di Kota Kupang: Universitas Nusa Cendana (Undana), Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW), dan Universitas Citra Bangsa (UCB) masing-masing mengirimkan atlet terbaiknya.
Mereka akan turun di dua nomor bergengsi, di antaranya kelas kyorugi (pertarungan) dan poomsae (jurus). Kombinasi dari mahasiswa dengan kemampuan akademik dan prestasi olahraga ini menjadi tumpuan harapan NTT.
Momentum Menuju Mimpi PON 2028
Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) NTT, Fransisco Bernardo Lay, menyampaikan bahwa keikutsertaan tim ini dalam ajang POMNAS sebagai bagian dari strategi panjang menuju PON 2028.
“POMNAS menjadi tolok ukur awal, sekaligus batu loncatan menuju target lebih besar di PON 2028,” tegasnya. Menurutnya, persiapan matang dan dukungan berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan.
Ledakan Pertumbuhan Taekwondo di NTT
Dalam lima tahun terakhir, olahraga taekwondo di NTT mencatat perkembangan luar biasa. Data Pengprov TI NTT menunjukkan, jumlah dojang (tempat latihan) di Kota Kupang meningkat dari hanya 11 menjadi 58, dengan hampir 3.000 atlet aktif.
Secara keseluruhan, NTT kini memiliki sekitar 15.000 atlet taekwondo, menjadikannya salah satu provinsi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. “Semakin banyak kejuaraan yang rutin, semakin menarik minat dan bakat atlet-atlet kita. Ini modal besar untuk menuju PON 2028, di mana NTT menjadi tuan rumah,” tambah Fransisco.
Selain dukungan dari Pengprov TI, keberangkatan tim ini juga merupakan bagian penting dari sinergi antara Dispora dan olahraga NTT, para orang tua, serta komunitas taekwondo se-NTT. Banyak yang berharap POMNAS menjadi ajang pembuktian bakat generasi muda NTT menuju panggung olahraga nasional.
Nama atlet dan pelatih POMNAS 2025:
- Cherry Atau
- Sherly Bala
- Rizky Anissa
- Max Martin Rafik
- Yerry Rotikan
- Mary Oktaviani
- Dicky Nainupu
- Felix Baru
Pelatih: Sukwen Nim Rocky Lay
